Israel
memang tidak bisa dipercaya. Pada hari Jumat 1 Agustus lalu, militer
Israel menyepakati gencatan senjata bersama pejuang Hamas selama 72 jam
atau 3 hari.
Seperti ditayangkan Liputan 6 pagi SCTV, Minggu (3/8/2014), pada periode gencatan senjata, semestinya tidak ada aksi serang yang dilakukan kedua pihak. Namun kenyataannya, Israel justru terus menggempur sejumlah wilayah di jalur Gaza, Palestina.
Sabtu 2 Agustus siang kemarin, berkali-kali serangan udara Israel menghantam gedung-gedung tinggi di Gaza. Serangan besar-besaran itu terkait isu penculikan seorang militer Israel oleh kelompok pejuang Hamas.
Pemerintah Palestina menyatakan, Israel melakukan lebih dari 150 kali serangan udara pada Sabtu kemarin, setelah gencatan bersenjata disepakati. Bangunan yang terkena hantaman bom-bom Israel di antaranya adalah sebuah universitas Islam di Gaza.
Israel juga menggempur Masjid Imam Al Syafei hingga rata dengan tanah. Sebuah rumah yang berdekatan dengan masjid pun ikut hancur. Dalam insiden itu menewaskan seorang anggota keluarga yang terdiri dari 4 orang.
Sementara itu di Khan Younis, sebelah barat kota Gaza, beberapa warga antusias melihat keajaiban ketika sebuah torpedo Israel berdaya besar, ternyata gagal meledak setelah jatuh di sekitar rumah mereka.
Sebulan sudah Israel melakukan serangkaian serangan masif. Sudah lebih dari 1.650 warga Palestina tewas, sedangkan 8.000 lainnya luka-luka.
Tidak ada sanksi tegas atas pembantaian bangsa Zionis itu. Negara adidaya Amerika Serikat (AS) pun tak berkutik dan seolah menyalahkan Hamas dengan memberikan pernyataan, agar Hamas mengembalikan seorang anggota militer Israel yang hilang. Parahnya lagi si Amerika sang pengacau dunia malah memberikan kucuran dana besar-besaran untuk pengembangan pertahanan militer negara terkutuk Israel.
Sumber : Asalasah.blogspot.com
Seperti ditayangkan Liputan 6 pagi SCTV, Minggu (3/8/2014), pada periode gencatan senjata, semestinya tidak ada aksi serang yang dilakukan kedua pihak. Namun kenyataannya, Israel justru terus menggempur sejumlah wilayah di jalur Gaza, Palestina.
Sabtu 2 Agustus siang kemarin, berkali-kali serangan udara Israel menghantam gedung-gedung tinggi di Gaza. Serangan besar-besaran itu terkait isu penculikan seorang militer Israel oleh kelompok pejuang Hamas.
Pemerintah Palestina menyatakan, Israel melakukan lebih dari 150 kali serangan udara pada Sabtu kemarin, setelah gencatan bersenjata disepakati. Bangunan yang terkena hantaman bom-bom Israel di antaranya adalah sebuah universitas Islam di Gaza.
Israel juga menggempur Masjid Imam Al Syafei hingga rata dengan tanah. Sebuah rumah yang berdekatan dengan masjid pun ikut hancur. Dalam insiden itu menewaskan seorang anggota keluarga yang terdiri dari 4 orang.
Sementara itu di Khan Younis, sebelah barat kota Gaza, beberapa warga antusias melihat keajaiban ketika sebuah torpedo Israel berdaya besar, ternyata gagal meledak setelah jatuh di sekitar rumah mereka.
Sebulan sudah Israel melakukan serangkaian serangan masif. Sudah lebih dari 1.650 warga Palestina tewas, sedangkan 8.000 lainnya luka-luka.
Tidak ada sanksi tegas atas pembantaian bangsa Zionis itu. Negara adidaya Amerika Serikat (AS) pun tak berkutik dan seolah menyalahkan Hamas dengan memberikan pernyataan, agar Hamas mengembalikan seorang anggota militer Israel yang hilang. Parahnya lagi si Amerika sang pengacau dunia malah memberikan kucuran dana besar-besaran untuk pengembangan pertahanan militer negara terkutuk Israel.
Sumber : Asalasah.blogspot.com
0 Komentar:
Post a Comment
Bingung bagaimana cara memberi komentar?? buka link ini : CARA MENGIRIM KOMENTAR DI BLOG UNTUK PEMULA
Sedikit kata-kata dari anda sangat berpengaruh bagi blog ini :)