Kenaikan Tuhan Yesus

Pada tanggal 17 Mei 2012 nanti kita semua akan memperingati hari Kenaikan Tuhan Yesus. Firman Tuhan didalam Kisah Para Rasul 1:6-11 menceritakan bahwa murid-murid Tuhan Yesus merasa sangat sedih karena merasa akan ditinggalkan Tuhan Yesus ke surga. Tetapi Tuhan Yesus menjanjikan bahwa Roh Kudus akan menemani mereka.

Kisah ini mungkin bukanlah cerita yang asing lagi terdengar karena setiap tahun tentu kita menghadiri kebaktian sebagai peringatan akan hari Kenaikan Tuhan Yesus. Tetapi pada tahun ini, ketika saya merenungkan kisah Kenaikan Tuhan Yesus kembali, saya membayangkan betapa sedihnya apabila kita ditinggal oleh orang yang sangat kita sayangi, walau pun mungkin orang itu tidak meninggal, tetapi hanya akan terpisahkan oleh jarak.
Teringat saat saya masih bekerja, dimana didalam satu departement yang sudah kompak dan selalu bekerja bersama setiap harinya, tetapi tiba-tiba ada teman-teman yang mengajukan pengundurkan diri, karena ingin meneruskan sekolah keluar negeri atau mendapatkan tawaran yang lebih baik di tempat lain. Hati ini bisa sangat sedih mendengarnya karena kerjasama yang baik itu tentunya tak mudah mendapatkannya.
Tak hanya teman-teman yang selama ini bekerja bersama-sama di kantor, tetapi ada juga teman-teman yang sudah sering beribadah bersama-sama di gereja, atau teman-teman sewaktu saya masih sekolah, yang masih akrab sampai saat ini, bila mendengar ada seseorang diantara mereka yang hendak tinggal lama diluar kota yang berbeda, hati ini tentunya akan merasa kehilangan.
Rasa kehilangan itu akan sangat terasa apalagi bila teman-teman itu selama ini dekat dengan kita, dan apalagi bila teman-teman itu selama ini yang paling bisa diandalkan, misalnya saja teman-teman di kantor yang selama ini paling rajin dan bisa diajak bekerja sama menyelesaikan pekerjaan, maka keberadaannya tentu sangat membantu pekerjaan kita.
Sama halnya dengan teman-teman sepelayanan yang mungkin selama ini tidak pernah komplain atau tidak pernah perhitungan bila diminta tolong menggantikan jadwal pelayanan misalnya, maka ketika mereka harus pergi, kita tentu akan merasa kehilangan. Kehilangan ini mungkin terjadi karena tingkat kebutuhan, tetapi kita tentu pernah merasakan rasa kehilangan yang benar-benar terasa sedihnya di hati. Seperti bila seorang sahabat kita yang harus terpisahkan oleh jarak dari kita.
Keberadaan Tuhan Yesus didunia ini telah mengajarkan banyak hal kepada murid-muridNYA, yang membuat murid-muridNYA seharusnya sudah menjadi murid-murid Tuhan Yesus yang lebih baik daripada sebelum mereka bertemu dengan Tuhan Yesus. Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga juga bukan berarti mereka akan sendirian, melainkan ada Roh Kudus yang akan menyertai mereka, sebagai bukti bahwa Tuhan Yesus masih memikirkan dan tidak benar-benar meninggalkan mereka.
Demikian pula kita juga harus menyadari bahwa keberadaan kita, dimana pun kita berada, dan keberadaan orang lain yang saat ini sedang berada didalam kehidupan kita ini, adalah saat-saat dimana kita sebenarnya dapat menjadi berguna di tempat kita pada saat itu, dan keberadaan orang lain itu juga dapat menjadi berguna bagi diri kita sendiri.
Keberadaan kita tentu berguna sesuai dengan talenta dan kapasitas yang kita miliki. Kita dapat memberikan atau mengerjakan sesuatu yang baik secara maksimal bagi tempat kita bekerja saat ini, bagi gereja kita saat ini, dan bagi teman-teman yang mungkin saat ini dekat dengan kita.
Demikian pula keberadaan teman-teman kita saat ini yang ada didalam kantor, di gereja, mau pun yang saat ini sedang dekat dengan kita, tentunya secara langsung atau tidak langsung sebenarnya hidup mereka sedang berguna bagi kita (baca: memberkati kita).
Perkataan dan tingkah laku kita, secara sadar mau pun tidak sadar, bisa saja memberkati dan menjadi inspirasi bagi orang-orang disekitar kita. Sehingga pada saat kita meninggalkan suatu tempat, ada hal-hal yang menumbuhkan pemikiran atau iman orang-orang di tempat itu.
Hal-hal yang kita lakukan pun sebenarnya dapat menjadi pelajaran berharga dan bekal bagi kita sendiri mau pun orang-orang di sekitar kita untuk menjadi lebih baik di masa sekarang atau di masa yang akan datang.
Seringkali kita merasa nyaman dengan keberadaan orang-orang di sekitar kita, tanpa berpikir ingin belajar sesuatu darinya. Sampai ketika orang-orang itu harus pergi, kita akan tetap seperti sebelum-sebelumnya dan tidak dapat berkembang. Atau bisa saja justru kita merasa terganggu dengan kehadiran seseorang, padahal ada begitu banyak potensi yang dapat kita gali dan kita pelajari dari seseorang itu, tetapi kita lebih memilih untuk memusuhinya.
Dari kisah kenaikan Tuhan Yesus, sebenarnya di bumi ini Tuhan sedang menghadirkan orang-orang disekitar kita, yang dapat memberkati kita, dan dapat memberikan banyak pelajaran hidup atau secara skill bagi kita, agar kita dapat menjadi seseorang yang lebih baik dan lebih maju.
Tetapi tentu pilihan ada di tangan kita, kita dapat memilih untuk melihat kehadiran seseorang sebagai potensi dan kesempatan untuk dapat belajar banyak darinya, atau kita dapat memilih untuk melihat kehadiran seseorang hanya sebagai seseorang yang dapat kita manfaatkan, tetapi kita tidak pernah berniat belajar sesuatu darinya. Hasil akhirnya hanya akan membawa kita pada suatu kebaikan dimana kita akan menjadi semakin lebih baik atau tanpa hasil apa pun.


Tuhan memberkati!


Sumber : Liasutandio.wordpress.com

0 Komentar:

Post a Comment

Bingung bagaimana cara memberi komentar?? buka link ini : CARA MENGIRIM KOMENTAR DI BLOG UNTUK PEMULA

Sedikit kata-kata dari anda sangat berpengaruh bagi blog ini :)